Posted by : Unknown Jumat, 08 September 2017

Tari Terbang Bandung 


Tari Terbang Bandung berasal dari Kota Pasuruan yang lahir dari kesenian Teater Tradisional Terbang Bandung. Tari Tradisional Terbang Bandung sendiri adalah jenis kesenian rakyat yang memiliki ciri ke-Islaman. Sebelum berubah menjadi bentuk tari, Teater Tradisional Terbang Bandung lahir dari kesenian hadrah yang berkembang menjadi pengiring kompetisi pencak silat, dan berubah lagi menjadi bentuk kompetisi bandungan. Selain sebagai kesenian rakyat, Tari Terbang Bandung saat itu juga memiliki fungsi sebagai salah satu dakwah Islam di Kota Pasuruan. Tari Terbang Bandung saat ini mengalami kondisi pasang-surut bahkan menuju kepunahan. Kondisi Tari Terbang Bandung ini yang membuat ketertarikan dari peneliti untuk menjadikan Tari Terbang Bandung sebagai objek penelitian dengan fokus yang diambil yaitu eksistensi Tari Terbang Bandung dari awal muncul sampai saat ini.
Berdasarkan fenomena maupun  ketertarikan peneliti terhadap objek, maka muncul rumusan masalah yaitu bagaimana eksistensi Tari Terbang Bandung di Kota Pasuruan.
Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian berada di Kota Pasuruan. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari informan yang berkaitan dengan Tari Terbang Bandung dan data-data yang terkait, berupa foto, video atau buku-buku. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, observasi dan kuesioner. Kemudian untuk validitas data dinggunakan teknik triangulasi sumber, dan teknik. Sedangkan analisis data menggunakan teknik reduksi.
Hasil penelitan ini memberikan penjelasan tentang asal usul kesenian Terbang Bandung yang berawal dari kesenian hadrah, pencak silat, dan kompetisi atau bandungan, yang kemudian menjadi bentuk teater tradisional Terbang Bandung dengan cerita “maru-maruan” atau poligami. Sampai pada tahun 1983 dicipatakanlah Tari Terbang Bandung oleh bapak Harjoto Tojib dengan maksud agar bisa dipelajari oleh generasi muda. Kemudian dalam rangka pelestarian Tari Terbang Bandung, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan kegiatan penggalian dan pengembangan Tari Terbang Bandung dengan cara menganjurkan sekolah mulai SD sampai SMA untuk mempelajari Tari Terbang Bandung. Untuk menunjukkan kepada masyarakat, Dikbud mengadakan tari massal dengan mengikuti berbagai festival baik tingkat SD sampai SMA. Faktor-faktor penyebab pasang surut Tari Terbang Bandung disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi seniman, bentuk penyajian, dan fungsi. Sedangkan faktor eksternal meliputi masyarakat dan pemerintah.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © seputar khas pasuruan - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -